Tantangan Putus Sekolah (School Dropout) di Indonesia dan Langkah Menuju Pencapaian SDG 4

Pekanbaru, 30 Juli 2024 – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk tahun 2023, tingkat putus sekolah (SD, SMP, dan SMA sederajat) di Indonesia masih menjadi tantangan besar, terutama di jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMA sederajat). Data menunjukkan perbedaan signifikan antara wilayah kota dan desa, serta kecenderungan peningkatan tingkat putus sekolah seiring dengan tingginya jenjang pendidikan. Tantangan ini menjadi penghambat utama dalam mencapai target Sustainable Development Goal (SDG) 4, yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.

Di tingkat pendidikan dasar (SD), tingkat penyelesaian di wilayah kota mencapai 98.54%, sementara di desa mencapai 96.86%. Secara keseluruhan, tingkat penyelesaian SD di seluruh Indonesia adalah 97.83%. Meskipun angka ini sangat memuaskan dan menunjukkan bahwa lebih dari 96% siswa berhasil menyelesaikan pendidikan di jenjang ini, tingkat putus sekolah tetap ada, yaitu sekitar 1.46% di kota dan 3.14% di desa. Hal ini mencerminkan bahwa masih ada tantangan dalam memastikan semua siswa menyelesaikan pendidikan dasar mereka, meskipun angkanya relatif rendah.

Pada jenjang SMP, terdapat penurunan tingkat penyelesaian pendidikan dibandingkan dengan jenjang SD. Di wilayah kota, tingkat penyelesaian mencapai 92.85%, sementara di desa menurun menjadi 87.01%. Secara keseluruhan, tingkat penyelesaian pendidikan SMP di Indonesia adalah 90.44%. Tingkat putus sekolah pada jenjang ini mencapai 7.15% di kota dan 12.99% di desa, dengan total tingkat putus sekolah sebesar 9.56%. Data ini menunjukkan bahwa jenjang SMP menghadapi tantangan yang lebih besar dalam hal penyelesaian pendidikan, terutama di wilayah desa.

Tingkat penyelesaian pendidikan di jenjang SMA menunjukkan penurunan yang lebih signifikan. Di wilayah kota, hanya 73.25% siswa yang berhasil menyelesaikan pendidikan mereka, sementara di desa angkanya menurun drastis menjadi 56.38%. Secara keseluruhan, tingkat penyelesaian pendidikan SMA di Indonesia adalah 66.79%. Tingkat putus sekolah di jenjang ini mencapai 26.75% di kota dan 43.62% di desa, dengan total tingkat putus sekolah sebesar 33.21%. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin banyak siswa yang menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan pendidikan mereka, terutama di wilayah desa.

Data dari BPS ini menunjukkan bahwa tingkat putus sekolah di Indonesia meningkat seiring dengan tingginya jenjang pendidikan. Perbedaan signifikan antara wilayah kota dan desa juga menjadi perhatian utama, di mana desa menunjukkan tingkat putus sekolah yang lebih tinggi di semua jenjang pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan intervensi yang tepat sasaran, terutama di jenjang pendidikan SMP dan SMA untuk menuntaskan kewajiban belajar 12 tahun.

HESI Global Forum 2024: Inovasi Pendidikan Tinggi untuk Masa Depan Berkelanjutan

24 Juli 2024 – HESI Global Forum 2024 menyoroti peran krusial inovasi dalam pendidikan tinggi guna membangun masa depan berkelanjutan. Dengan tema “Merevolusi Pembelajaran: Peran Teknologi dalam Pengembangan Tenaga Kerja,” acara ini diadakan secara daring pada tanggal 23 Juli 2024 dan menghadirkan berbagai pembicara ahli.

Isu utama yang dibahas adalah populasi global di bawah 30 tahun yang mencapai sekitar 50% dari total populasi dunia. Dr. Arslan Khalid, mantan Menteri Teknologi Informasi Punjab, menekankan pentingnya pendidikan dan teknologi dalam memperluas akses pendidikan. Menurutnya, teknologi memiliki potensi besar untuk inovasi dalam pendidikan, namun kualitas konten pembelajaran dan literasi digital di kalangan guru masih menjadi tantangan utama. Untuk mengatasi ini, Dr. Arslan merekomendasikan penggunaan teknologi untuk membangun kerjasama dan kemitraan yang lebih kuat antara institusi pendidikan dan industri.

Pembicara lainnya, Dr. April Willamson (Direktur Proyek Digital Promise), menyoroti pentingnya teknologi dalam mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa. Ia menyarankan pendekatan multimodal, pembelajaran mandiri, dan pembelajaran berbasis proyek sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Dr. April juga menekankan pentingnya pengembangan profesionalisme guru dan akses terhadap sumber daya pendidikan. Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya micro-credentials agar kompetensi individu dapat dinilai dengan tepat sesuai kebutuhan dunia kerja.

Elisabeth Delgado, CEO Kinder Energy, berpendapat bahwa pendidikan yang terjamin untuk generasi muda akan membawa kemakmuran ekonomi. Ia menekankan bahwa dengan memberikan akses pendidikan yang berkualitas, generasi muda dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global. Forum ini menjadi ajang penting untuk berbagi pemikiran dan strategi inovatif dalam pendidikan tinggi, dengan tujuan menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui kolaborasi dan inovasi, pendidikan tinggi diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat global.

THE VIRTUAL INTERNATIONAL EXCHANGE COURSE: Policy Brief

Deskripsi

Apakah Anda seorang mahasiswa master atau peneliti yang kesulitan menerjemahkan penelitian Anda menjadi policy brief yang efektif? Bagaimana cara membuat memo ringkas yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan yang tepat terkait kebijakan pemerintah? Ingin berkolaborasi dengan rekan-rekan internasional dari berbagai belahan dunia untuk meningkatkan kualitas policy brief Anda? Program ini adalah solusinya! Program ini dirancang untuk membantu mahasiswa S2 dan peneliti menerjemahkan penelitian mereka ke dalam policy brief berkualitas tinggi. Policy brief adalah memo ringkas yang digunakan oleh pembuat kebijakan untuk membuat keputusan terkait kebijakan pemerintah.

Program ini disponsori oleh Pemerintah Belanda, menjamin kualitas dan dukungan yang kuat. Melibatkan 12 universitas dari Afrika, Amerika Latin, Asia, dan universitas-universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), program ini memberikan Anda kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan dari seluruh dunia. Peserta bekerja dalam kelompok kecil untuk memberikan umpan balik dan memilih policy brief terbaik, meningkatkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi. Kursus ini bersifat ekstrakurikuler, fleksibel untuk diikuti di luar jam kuliah reguler. Peserta yang menyelesaikan kursus akan menerima lencana pendidikan digital, menambah nilai pada resume dan portofolio profesional Anda.

Tanggal Kegiatan

Direncanakan September – Oktober 2024 Informasi detail tentang kegiatan ini akan segera diumumkan!

KONFERENSI TINGKAT TINGGI:Pendidikan Berkualitas di Era Digital untuk Indonesia Emas 2045

Deskripsi

Konferensi ini diselenggarakan oleh Institut Keberlanjutan Satya dengan tujuan mengeksplorasi transformasi pendidikan yang diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Konferensi ini akan mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi pendidikan, untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas di era digital dan masa depan.

Tema Konferensi

Futurologi dalam Pendidikan: Prediksi dan tren masa depan dalam pendidikan, serta bagaimana sistem pendidikan dapat beradaptasi untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang.

Pendidikan Berkualitas di Era Digital: Penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk alat digital dalam proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan digital bagi guru dan siswa.

Menggagas Kembali Pengajaran dan Pembelajaran di Era Digital: Peninjauan kembali metode pengajaran dan pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan efektif di era digital.

Pengembangan Profesionalisme Guru, Tenaga Kependidikan, dan Kepala Sekolah: Strategi dan praktik terbaik untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan kepemimpinan, dan adaptasi terhadap perubahan bagi guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah.

    Target/Capaian

    Hasil dari konferensi ini adalah rencana aksi konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Ini termasuk tren pendidikan masa depan, strategi implementasi teknologi dalam pembelajaran, model pembelajaran masa depan yang adaptif dan fleksibel, serta program pengembangan profesional berkelanjutan untuk guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah.

    Tujuan

    1. Mengidentifikasi tren masa depan dalam pendidikan dan bagaimana menghadapinya.

    2. Mengembangkan strategi untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pendidikan.

    3. Menemukan pendekatan baru dalam pengajaran dan pembelajaran di era digital.

    4. Merumuskan strategi pengembangan profesionalisme bagi guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah.

    Summit Output

    Publikasi hasil konferensi yang mencakup rekomendasi kebijakan.

    1. Rencana aksi untuk penggunaan teknologi dalam pendidikan.

    2. Panduan pembelajaran masa depan yang adaptif, inovatif dan fleksibel.

    3. Program pelatihan dan pengembangan profesional untuk guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah.

    Tanggal Kegiatan

    Diperkirakan pada Desember 2024 Info selanjutnya akan diumumkan!

    WEBINAR: Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Tantangan Pencapaian TPB/SDGs di Provinsi Riau

    Apakah Anda ingin mengetahui bagaimana progres Provinsi Riau mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030? Apa tantangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan hukum/tatakelola yang dihadapi Provinsi Riau dalam mencapai SDGs? Bagaimana rencana aksi strategis untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

    Webinar ini dirancang untuk membahas TPB 2030 di Provinsi Riau. Diskusi akan mencakup progres pencapaian SDGs, identifikasi tantangan, dan rencana aksi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut

    Narasumber

    Narasumber: Purnama Irawansyah, S. Hut., MM., Sekretaris BAPPEDALITBANG Propinsi Riau

    Moderator: Muhammad Fauzan Ansyari, S, Pd.I., M. Sc., Ph.D., Direktur Institut Keberlanjutan Satya UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

    Detail Kegiatan

    Hari/Tanggal: Rabu, 31 Juli 2024

    Waktu: 20:00 – 20:40 WIB

    Mode/Platform: Dalam Jaringan (Daring)/Zoom (Link akan dikirimkan setelah peserta melakukan registrasi)

    Agenda:

    1) Pembukaan,

    2) Opening Remark Bayu Arie Fianto, SE., MBA., Ph. D., (Presiden Indonesia SDGs Center Network (ISCN)),

    3) Presentasi Narasumber Purnama Irawansyah, S. Hut., MM.,

    4) Tanya-Jawab, dan

    5) Penutup.

    Link Pendaftaran

    Pendaftaran dapat dilakukan pada link berikut ini: https://bit.ly/TPBRiau

    Informasinya Selanjutnya

    Untuk informasi selanjutnya, silakan menghubungi kami melalui email: satya@uin-suska.ac.id

    Pengunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) untuk Pembelajaran Efektif

    Guru saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjaga pembelajaran tetap menarik dan relevan di era digital. Metode tradisional sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar yang bervariasi. Bagaimana mengatasi hal ini? Program eksklusif kami hadir dengan solusi memanfaatkan GeAI seperti ChatGPT, Bing, dan Google Bard.

    Bergabunglah dalam program daring kami dan ketahui konsep dasar GenAI. Pelajari cara memanfaatkannya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Sesi teori dan praktik yang komprehensif akan membekali Anda untuk menciptakan materi pembelajaran yang interaktif, menarik, dan tentunya efektif. Jadilah guru inovatif dengan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengajaran Anda! 3.      

    Narasumber dan Moderator

    Muhammad Fauzan Ansyari, S, Pd.I., M. Sc., Ph.D.

    Beliau adalah seorang akademisi teknologi pendidikan dan berpengalaman sebagai konsultan proyek penelitian internasional di lembaga PBB seperti United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan International Telecommunications Union (ITU). Selain sebagai Direktur Institut Keberlanjutan Satya UIN Sultan Syarif Kasim Riau, beliau merupakan seorang peneliti di United Nations University – Maastricht Economic and Social Research Institute on Innovation and Technology (UNU-MERIT), Belanda.

    Program ini akan dimoderasi oleh Dr. Dodi Settiawan, M. Pd.

    Detail Kegiatan

    Hari/Tanggal: Rabu, 7 Agustus 2024

    Waktu: 20:00 s/d 21:00 WIB

    Mode/Platform: Dalam Jaringan (Daring)/Zoom (Link Zoom akan dikirim setelah peserta melakukan registrasi).

    Pendaftaran dapat dilakukan pada link berikut ini: https://bit.ly/SatyaGenAI

    Informasinya Selanjutnya

    Untuk informasi selanjutnya, silakan menghubungi kami melalui email: satya@uin-suska.ac.id

    DOWNLOAD FLYER

    BAPPENAS andalkan Indonesia SDGs Center Network (ISCN) untuk akselerasi pencapaian SDGs di Indonesia

    Jakarta, 13 Juni 2024— Institut Keberlanjutan Satya (Satya Institute for Sustainability) UIN Suska Riau telah resmi tergabung dalam Jaringan Indonesia SDGs Center Network (ISCN). Jaringan ini saat ini beranggotakan 51 perguruan tinggi dan merupakan inisiatif Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI.

    Sebagai koordinator pelaksana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), Kementerian PPN/Bappenas mendorong kontribusi akademisi untuk mencapai target TPB/SDGs pada tahun 2030 melalui forum kolaborasi multipihak ini. Forum ini berperan untuk memastikan sosialisasi, kolaborasi, dan implementasi upaya pembangunan berkelanjutan berjalan maksimal baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Hingga Mei 2024, terbentuk 51 SDGs Center di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. “Perguruan tinggi dapat menjadi center of excellence untuk memfasilitasi pelaksanaan SDGs. Ini modal kuat untuk mendampingi pemangku kepentingan di berbagai daerah,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada SDGs Center Conference 2024 di Jakarta, Rabu (12/6).

    Inisiasi pembentukan SDGs Center Network dimulai pada Mei 2024 dan menjadi bagian dari rangkaian pelaksanaan SDGs Center Conference 2024. Konferensi ini melibatkan pertemuan pengurus SDGs Center dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. SDGs Center Network menjadi wadah para akademisi di seluruh Indonesia untuk berjejaring dan membangun kolaborasi pelaksanaan TPB/SDGs secara luas, terkoordinasi, efisien, dan komprehensif, serta memastikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

    Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, menyatakan, “Pembentukan Indonesia’s SDGs Center Network ini akan menjadi bagian dari upaya memperkuat jejaring, serta kolaborasi dan peran SDGs Center di seluruh Indonesia. Selain itu, melalui SDGs Conference hari ini, ke depan, semoga semakin banyak kolaborasi yang bisa kita bangun, terutama antar perguruan tinggi, atau lintas sektor.”

    Kesadaran untuk terus menginisiasi kolaborasi multipihak menjadi kunci pencapaian target TPB/SDGs di Indonesia. Kinerja pemerintah harus didukung dengan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk akademisi, sebagai kontribusi nyata demi mempercepat pencapaian target TPB/SDGs sebelum 2030. “Konferensi SDGs hari ini adalah ruang untuk belajar, bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman. Dengan kerja sama yang kuat, kita dapat mencapai target TPB/SDGs 2030 untuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Menteri Suharso.

    Satya Institute Bergabung dengan HESI Program Perserikatan Bangsa-Bangsa

    Pekanbaru, 26 Juli 2023 — Institut Keberlanjutan Satya (Satya Institute for Sustainability) UIN Suska Riau menunjukkan komitmennya yang teguh terhadap pembangunan berkelanjutan dengan bergabung dalam Higher Education Sustainability Initiative (HESI) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setelah disetujui sebagai anggota resmi, Satya kini memenuhi syarat untuk terlibat dalam berbagai kegiatan berorientasi keberlanjutan dan mengerjakan proyek-proyek signifikan di bawah naungan HESI.

    HESI adalah kemitraan antara komunitas pendidikan tinggi dan beberapa entitas di PBB, yang mengakui institusi-institusi yang berdedikasi dalam mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan dan mendorong masa depan yang lebih baik bagi komunitas global.

    Direktur Satya, Fauzan Ansyari, MSc., PhD., menyatakan kegembiraannya atas pencapaian ini. “Pencapaian ini tidak hanya mengukuhkan posisi Satya sebagai pelaku aktif dalam bidang keberlanjutan, tetapi juga menempatkan Satya di panggung internasional sebagai entitas penting dalam membentuk dunia yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

    Institut Keberlanjutan Satya berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang berkelanjutan, damai, dan makmur, baik sekarang maupun di masa depan. Satya berfokus pada delapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, termasuk pengentasan kelaparan, promosi kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, dan energi bersih. Selain itu, Satya juga mengupayakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, aksi-aksi iklim, kedamaian dan keadilan, serta kerjasama untuk pencapaian tujuan.

    Untuk melaksanakan misi tersebut, Satya melakukan penelitian, konsultansi, dan pelatihan. Saat ini, Satya dibina oleh tujuh pakar dengan reputasi internasional.

    Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag., menyambut gembira bergabungnya Satya ke dalam HESI. “Kami percaya bahwa UIN Suska Riau telah dan akan memainkan peran penting dalam mendorong perubahan positif di dalam masyarakat. Sebagai bagian dari HESI, terbuka banyak peluang bagi Satya untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan UIN Suska Riau yang gemilang dan terbilang,” ungkapnya.

    Sebagai anggota HESI, Satya memiliki keistimewaan untuk berkolaborasi dengan institusi-institusi se-visi, berpartisipasi dalam berbagai platform pengetahuan, dan berkontribusi pada proyek-proyek unggulan di bawah HESI.

    Penulis: Kunaifi

    Satya Institute dan Bappenas RI Jalin Kemitraan Strategis untuk Percepat Pencapaian SDGs 2030

    Pekanbaru, 02 August 2023 – Institut Keberlanjutan Satya (Satya Institute for Sustainability) UIN Suska Riau dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (BAPPENAS RI) telah resmi menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

    Kemitraan ini menunjukkan komitmen UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau melalui Satya Institute dalam memainkan peran aktif dalam kolaborasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat realisasi 17 TPB yang terbagi dalam empat pilar utama: pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola.

    Dalam diskusi mengenai strategi pencapaian TPB di Sekretariat Nasional SDGs, Direktur Satya Institute menyatakan bahwa lembaganya melakukan riset interdisiplin untuk memahami kompleksitas pencapaian TPB. Riset ini melibatkan peneliti dari berbagai disiplin ilmu dan perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

    “Satya Institute juga berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, serta sikap keberlanjutan, guna mendorong praktik berkelanjutan secara individu dan kolektif,” ujarnya.

    Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Khairunnas Rajab, menyampaikan apresiasi kepada Sekretariat Nasional TPB Bappenas atas dukungannya. “Kami telah memulai berbagai kegiatan, termasuk partisipasi aktif dalam program ramah lingkungan dan pemanfaatan energi terbarukan, dengan prestasi di bidang penyiapan tenaga ahli kelistrikan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Prof. Khairunnas menjelaskan keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam proyek pendirian PLTS Atap di Wonorejo, Jawa Tengah. Menurutnya, ini merupakan langkah konkret dalam mendukung TPB. Dr. Rachman Kurniawan, Manajer Pilar Lingkungan, menyambut baik usaha UIN Suska Riau dalam membantu akselerasi TPB. Ia menyatakan bahwa Satya Institute merupakan salah satu dari tiga mitra strategis Bappenas di lingkungan pendidikan tinggi Islam di Indonesia dan bagian dari SDGs Hub perguruan tinggi di BAPPENAS.